The Big Boss Turns 60

Ketika aku sedang menjalani program internship di Thailand, kebetulan ada satu hari yang bertepatan dengan hari ulang tahun bos besar di sana. Stefaan de Vos namanya. Di Thailand, panggilan untuk orang yang lebih tua dan dihormati adalah ‘Khun’. Panggilan itu berlaku untuk perempuan dan laki-laki. Jadi orang-orang di kantor memanggil beliau dengan sapaan Khun Stefaan.

Setelah segenap karyawan menyanyikan lagu happy birthday, Khun Stefaan memulai speech-nya. Ada satu kalimat yang aku ingat dari speech beliau hari itu.

“I mind being 40. I mind being 50. I don’t mind anymore being 60 because i don’t have to proof anything anymore.”

Sebagai generasi Y yang sedang menuju masa-masa quarter life crisis, aku tau rasanya punya ekspektasi tinggi terhadap segala hal dalam hidup. Segala hal ingin dicapai, segala aktivitas mau ditekuni, dan harus membuktikan eksistensi diri pada dunia. Sky will be the limit. Hidup ini jadi seperti kompetisi yang terus menerus berjalan. Setelah satu hal tercapai, muncul impian lainnya yang harus ditaklukan.

Tapi mungkin itu hanya ego kita. Ego yang baik tentunya, karena membawa kita ke pencapaian-pencapaian baik dalam hidup ini. Pada akhirnya ego kita akan mengalah. Bukan hanya kondisi fisik yang melemah dan kesempatan yang sedikit demi sedikit hilang, tapi juga mungkin hati yang semakin bijak melihat hidup ini. Setelah terus berlari puluhan tahun, garis finish tau-tau ada di depan mata. Mungkin itu akan terjadi nanti di umur 60 tahun, atau 65, atau jauh lebih awal dari itu.

Mengingat masa ‘menikmati hidup’ itu akan datang suatu hari nanti, seharusnya hari ini aku dan kita semua bersyukur akan semangat berkompetisi yang kita miliki. Di umur 60 nanti, bukankah kita semua mau menengok ke belakang dengan perasaan puas? Bahwa kita telah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya tanpa penyesalan. We all need to do our best, take chances, go out from the comfort zone, push ourselves to the limit, follow our passion, do things that excite us, and make a decision about what we want to do in life.

Khun Stefaan berasal dari Belgia dan beliau adalah sosok yang menyenangkan. He’s really thoughtful and open-minded. Pertanyaan pertama yang beliau tanyakan ke aku saat kami lunch bareng adalah “how’s the economy going in Indonesia?” yang membuatku terbengong sejenak karena saat itu aku hanya tau sedikit tentang keadaan ekonomi di Indonesia. I like him a lot, di mataku beliau adalah pemimpin yang bisa engage dengan baik dengan seluruh pegawainya, sampai ke level intern seperti aku. I wish him a wonderful life ahead… 🙂

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s