Sebelum berangkat merantau ke Manchester, aku menyempatkan diri untuk berlibur ke salah satu tempat wisata di Indonesia, yaitu Ujung Kulon. Aku pergi kesana bersama tiga orang temanku: Andyna, Cema, dan Irin. Supaya praktis, kami ikut rombongan open trip untuk berlibur di sana. Untuk yang belum familiar dengan open trip, sebetulnya open trip itu sama dengan tour rombongan. Jadi akan ada satu group berisi sekitar 16 orang yang akan berlibur bersama, mengikuti itinerary yang sudah dirancang oleh operator open trip. Menurutku, ikut open trip ada plus dan minusnya, tapi overall, untuk orang-orang yang ngga mau ribet, open trip bisa jadi pilihan.
Ujung Kulon adalah kawasan taman nasional, tempat badak bercula satu dilindungi. Di sekitarnya terdapat beberapa pulau kecil, sebagian besar ngga berpenghuni. Untuk sampai di Ujung Kulon, aku menyebrang laut dengan perahu dari sebuah desa bernama Sumur. Pagi-pagi buta aku dan rombongan tiba di Desa Sumur dan merenggangkan kaki sejenak sesudah perjalanan darat selama kurang lebih 6 jam. Saat kapal datang, kami pun langsung melompat naik dan perjalanan laut pun dimulai… Ahoy!
Ternyata butuh waktu tiga jam dari Desa Sumur untuk sampai di pulau yang akan kami datangi pertama, yaitu Pulau Peucang. Perjalanan yang panjang betul-betul dibayar lunas oleh pasir putih, air biru, dan keindahan alam bawah laut di sana. Hewan-hewan seperti rusa dan babi hutan berkeliaran bebas di pulau yang hanya dihuni beberapa orang itu. Aku excited banget karena udah sekian lama absen melihat pantai dan laut. Fasilitas di Pulau Peucang cukup baik, ada mushola dan juga kamar mandi yang disediakan untuk pengunjung.
Seharian hingga mendekati petang kami habiskan untuk snorkeling di lautan dan menikmati keindahan alam bawah laut bersama ikan-ikan lucu. Betul-betul jatuh cinta dengan keindahan alamnya.
Aku dan rombongan trip bermalam di sebuah pulau bernama Handeuleum. Seharusnya kami semua tidur di tenda tapi aku dan teman-teman akhirnya memutuskan untuk membayar lebih supaya bisa tidur di dalam rumah milik penjaga pulau. Langit malam itu penuh dengan bintang, ngga ada polusi dan lampu dari gedung tinggi yang menghalangi cahayanya.
Kegiatan kami di hari kedua adalah berkano di Danau Cigenter selama satu jam. Selama berkano, rasanya syahdu dan tenang. Kanan dan kiri kami adalah hutan dengan banyak pepohonan. Menurutku, pemandangan selama berkano kurang menarik. Andaikan di kano ada yang bernyanyi sambil main gitar, seperti kalau naik gondola di Venesia, mungkin perjalanannya jadi lebih menyenangkan.
Spot snorkeling lain selain Pulau Peucang adalah Pulau Badul. Tanpa perlu terjun ke dalam air, aku bisa melihat karang-karang di dalam laut karena airnya jernih banget. Laut di sekitar Ujung Kulon memang belum (dan semoga ngga akan) tercemar oleh sampah dan limbah. Aku melihat masih banyak orang yang belum aware tentang masalah lingkungan hidup. Ketika tourism di Indonesia semakin membaik, berbagai lokasi wisata sekarang bisa didatangi dengan mudah, menurutku edukasi tentang lingkungan penting untuk semakin disosialisasikan. Sayang aja, ketika akhirnya keindahan itu bisa dinikmati, malah jadi rusak karena ulah manusia. Semoga kita semua adalah traveler yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, ya!
Last but not least, aku mau berbagi tips packing untuk open trip 2 hari 2 malam yang terinspirasi dari salah satu sahabatku, Irin.
What and how much to bring :
- Kaos 2 buah : untuk tidur (yang juga digunakan untuk keesokan harinya) dan untuk cadangan kalau basah atau kotor
- Celana 2 buah (sama seperti poin sebelumnya)
- Kerudung 2 buah, cari warna netral yang match untuk segala warna
- Bergo (kerudung langsung pakai) 1 buah
- Underwear
- Handuk
- Alat mandi
- Alat solat
- Kacamata dan perlengkapan pantai (topi, sunblock)
- Outer, supaya keliatan stylish di foto
- Kain bali, ini multi fungsi, bisa untuk selimut dan untuk cover bagian kaki saat pakai celana renang
- Cloth hanger (ini penting untuk menggantung handuk atau menjemur baju yang basah)
Pastikan semua muat di dalam satu tas ransel ya! Selamat berlibuuur
♥ Atiqah Zulfa Nadia