Saat berada jauh dari rumah, aku menerima kabar duka bahwa suami dari adik nenekku meninggal dunia. Aku memanggil beliau dengan sapaan Aghung Hafi (aghung dalam bahasa Madura adalah panggilan untuk orang yang setara dengan nenek atau kakek). Sebelum aku berangkat ke Manchester, keadaan beliau baik-baik aja dan baru drop sekitar sebulan yang lalu. Allah punya rencana yang terbaik dan semoga Aghung Hafi diterima semua amal ibadahnya, diberi tempat terbaik di sisiNya. Aaamiin ya rabbal alamin..
Di lain waktu, aku menerima kabar bahagia dari salah satu sahabatku yang baru menyelenggarakan prosesi lamaran. Setelah melalui masa-masa galau akhirnya berhasil memantapkan diri dan semoga niat sahabatku dan calon suaminya dilancarkan, diridhoi, dan diberkahi oleh Allah sehingga lancar semua persiapan sampai hari pernikahan. Aamiin
If my life is a universe, then i believe that parallel universe is real.
Parallel Universe. noun. any of a hypothetical collection of undetectable universes that are like our known universe but have branched off from our universe due to a quantum-level event. (definition from: http://dictionary.reference.com/browse/parallel-universe)
Bukan keseluruhan teorinya, tapi bahwa ada semesta lain yang berkaitan dengan alam semesta tempat kita berada sekarang. Kalau kehidupan adalah alam semesta versi kecil, aku sekarang menjalani kehidupan di Manchester, puluhan ribu kilometer jauhnya dari alam semesta lainnya yaitu kehidupanku di Indonesia; keluargaku dan teman-temanku.
Dua dunia itu berjalan beriringan, kadang aku berandai-andai apa yang sedang aku lakukan detik ini, di Indonesia. Banyak hal terjadi di sana dan meski bukan secara fisik, aku merasa jadi bagian dari momen-momen tersebut. When we’re away, we missed a lot of things. Bagi semua orang yang merantau, hal itu sudah dipertimbangkan dan siap dihadapi sebelum keputusan untuk pergi diambil. I couldn’t come to Aghung Hafi’s funeral and to my best friend’s engagement day. Aku juga sering kelewatan perbincangan menarik karena perbedaan waktu antara Manchester dan Jakarta.
Meskipun sekarang teknologi memudahkan seseorang untuk tetap ‘hadir’ di tiap parallel universe yang ia miliki, still it’s a totally different feeling. Bersamaan dengan aku harus menjalani kehidupanku saat ini, aku juga harus keep contact dengan duniaku yang lain.
Merantau is a tricky business, indeed. Tapi aku bahagia banget karena bisa merasakan pengalaman ini. Aku jadi semakin menghargai hal-hal yang aku miliki back in my home country. Di google ada banyak artikel yang membahas tentang ‘how traveling makes you a better person’ and although know i’m going to miss a lot of things but i believe when the time comes, i will come home as a better person, insya Allah.
♥ Atiqah Zulfa Nadia