Ethics and Norms

Dua orang sahabatku sekitar sebulan yang lalu ngga sengaja meninggalkan barang berharga mereka di bus kota di Manchester. Kerennya, mereka berdua berhasil mendapatkan kembali barang tersebut (dompet dan handphone) which can hardly happen kalau kejadiannya dialami di Jakarta. Mayoritas bus di Manchester dikelola oleh perusahaan bernama Stagecoach dan perusahaan ini memiliki mekanisme lost and found yang baik. Kedua sahabatku bisa melakukan pengaduan dan diminta untuk expect result-nya selama 3 hari. Kalau setelah 3 hari barangnya belum ditemukan juga, maka pihak pengadu diminta untuk ikhlas merelakan barang yang ia laporkan hilang.

But after all, mekanisme itu ngga akan bisa berjalan mulus tanpa adanya support dari masyarakatnya sendiri. Di dalam satu bus yang penuh bisa terdapat lebih dari 50 orang dan mereka naik-turun silih berganti. Meskipun ada cctv di dalam bus, akan sulit untuk mendeteksi siapa yang kira-kira mengambil barang yang tertinggal oleh pemiliknya. Jadi kesimpulanku adalah warga Manchester itu punya etika dan norma yang baik. Mereka ngga mengambil barang yang bukan milik mereka. Walaupun harus aku akui ngga semua warga Manchester kayak gitu, karena Manchester adalah kota dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Norma dan etika ini bisa dilihat juga dari penerapan self check-out di banyak supermarket. Self check-out adalah fasilitas kasir self service dimana setiap pembeli meng-scan barang belanjaannya sendiri, termasuk menghitung sendiri berapa banyak kantong plastik yang ia beli (peraturan kantong plastik berbayar ini udah dimulai sejak sekitar bulan Oktober tahun lalu). Setiap item tentu ada barcode-nya dan kalau ada barcode yang belum di-scan pasti akan men-trigger sensor yang terletak di pintu supermarket untuk berbunyi. Tapi, ada beberapa item yang dijual tanpa barcode, seringnya fresh bread, sayur, dan buah sehingga pembeli harus meng-input jenis roti atau buah dan sayur yang dibeli beserta jumlahnya. Kebayang ngga sih kalau banyak orang yang curang dan ngga meng-input item yang ngga ber-barcode ke dalam daftar belanjaan mereka?

I’m not saying orang Indonesia ngga punya moral dan etika yang baik lho! Tapi aku merasa belum merata aja kesiapan orang-orang Indonesia untuk bisa seperti di sini hehehe. Yuk makanya kita harus semangat membangun bangsa yang lebih baik lagi, dimulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat 😀

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s