Group Call

Happy long weekend! Pagi ini aku excited karena waktu di UK kembali setting-annya ke GMT+1 because spring is here and summer is coming!! Anak tropis seperti aku pasti rindu udara hangat, baju berwarna cerah, dan terik matahari (humm yang ini agak diragukan sering muncul di Rainchester sih)..

Subuh-subuh aku dan teman-teman pun udah ngobrol bareng melalui satu fitur baru dari aplikasi Line, yaitu Line Group Call. Sebetulnya fitur ini udah rilis dari sekitar sebulanan yang lalu dan aku yakin pasti banyak dari kalian yang udah pernah nyobain. I honestly think this feature is awesome! Seru banget bisa ngobrol dengan banyak orang sekaligus di telepon. If your phone reception is good, then you won’t find any trouble at all using this free call service.

image1

Semakin lama, tingkat mobility orang-orang makin bertambah dan kolaborasi semakin penting. Jadi, segala bentuk fasilitas untuk berkolaborasi tanpa harus meet-up face to face sangat membantu kebutuhan people of the 2016 onward. Selain Line, ada banyak platform yang membantu kegiatan kolaborasi, contoh populernya adalah googledocs. Kalau kamu tech savvy, pasti tau juga aplikasi Evernote, Asana, dan Slack yang juga enabling people from many different places to collaborate together.

Overall, yang membuat Skype, Line, WhatsApp, dan aplikasi komunikasi lainnya menjadi populer adalah the basic needs of human untuk berkomunikasi dengan orang lain. Terutama dengan mereka yang tinggal jauh. Di lain sisi, social media menjadi sebuah kontroversi. Katanya, ‘mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat’. Tapi menurutku harus dilihat case by case, could be only partly true. Yang jelas, sebagai mahluk sosial, silaturahim itu penting, baik face to face maupun via teknologi.

Selamat bergerumul bersama orang-orang tersayang!

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Advertisement

Afternoon Tea

Salah satu must-do activities di UK yang ngga boleh terlewatkan adalah ngeteh cantik. Penambahan kata ‘cantik’ setelah verb biasanya menandakan kalau aktivitas tersebut chic, instagram-able, path-able, dan biasanya dilakukan di tempat yang ambience-nya lucu dan unik bersama dengan sahabat-sahabat atau yang sekarang sedang trend disebut #squad. Jadi, kamera dengan high resolution adalah item yang wajib dibawa.

Untuk orang lokal sendiri, afternoon tea adalah hal biasa selayaknya kira orang Indonesia makan di Pizza Hut. Yang membuat afternoon tea menarik untuk para turis dan aku (yang udah ngga cocok lagi disebut turis) adalah karena afternoon tea merupakan budaya orang Inggris and it’s just fun to learn the culture of other countries. Salah satu kebiasaan minum teh di Inggris adalah mencampurkan susu ke dalam teh, tea with milk. Entah kenapa itu terdengar aneh bagi beberapa orang. Kalau aku dari dulu udah terbiasa minum teh dicampur susu (condensed milk, kalau di sini susunya skimmed atau semi skimmed milk biasa). Waktu dulu aku ngekos di Depok, pagi-pagi sering sarapan di warkop dengan menu teh susu dan indomie rebus pakai telor dan rawit. Well, this isn’t worth a comparison 😀 intinya, I don’t find tea with milk is weird. I like it.

Satu paket afternoon tea harganya luar biasa mengejutkan. Dari sekitar £7 sampai lebih dari £20, apalagi yang paket ala ratu. Standarnya, teh disajikan bersamaan dengan scones dan sandwich. Kalau paket yang lengkap, tea pot disajikan bersama dengan 2-3 tier cake stand berisi macam-macam snack bites (scones, cake, sandwich, dan lain-lain).

Di Manchester ada banyak tempat ngeteh cantik dan beberapa di antaranya harus book in advance. Aku pernah ngeteh di Richmond Tearooms, lokasinya di Manchaster Gay Village karena kebetulan owner dari tearoom ini adalah pasangan gay. Tempatnya lucu, didesain seperti movie set-nya Alice in Wonderland. Such a combination of quirk and cuteness. Berhubung aku mahasiswa berprinsip hidup hemat, aku ngga pesan paket, melainkan single pot camomile tea dan victoria sponge cake yang dimakan berdua dengan temanku. I don’t quite understand perbedaan teh Inggris dengan teh lainnya karena buatku, teh prenjak dan sariwangi melati udah paling enak sedunia 😀 kalau cake-nya, menurutku sih cake di Inggris emang juara. enaaak, they’re good at making sweet stuffs.

Ngeteh cantik sambil menikmati hujan gerimisnya Manchester, is definitely an experience that is sooo British 🙂 and here are some snaps just for you.

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Blackpool Pleasure Beach

The theme park junkie is back!

HAPPY EASTER BREAK 😀

Aku memulai Easter break dengan mengunjungi salah satu theme park di England, which called Blackpool Pleasure Beach. Harga day pass-nya £15 karena sedang promo dan lokasinya terhitung dekat dari Manchester, makanya aku dan teman-teman memilih untuk bermain ke sana.

Don’t expect much, karena theme park ini bukan Disneyland dan umurnya udah cukup tua. It’s only a walking distance from the train station, you should get off at Blackpool Pleasure Beach Statio. Kesan pertama waktu melihat kawasan theme park-nya, i thought ‘it feels like I’m back to the 80s’. Terutama dari bangunannya. Mostly permainannya pun udah tua, honestly it looks older than Dufan, walaupun ada beberapa wahana yang dari struktur dan penampilannya terlihat baru.

IMG_9504

Aku excited banget karena ada banyak roller coaster di sana. Salah satunya adalah roller coaster yang track-nya panjang banget. Sayangnya aku ngga sempat nyobain, karena hari itu theme park tutup lebih awal dan antriannya panjang banget. Salah satu roller coaster ride yang menarik buatku adalah roller coaster yang dipadukan dengan slides. Jadi saat meluncur turun, keretanya ngga lagi berjalan di atas rel melainkan sliding (ngga ada relnya, bener-bener kayak main perosotan di waterboom). I wonder how that works.. kapan-kapan i will ask my friend who loves physics that much to explain it to me hehe

Selain beragam roller coaster, ada wahana Nickelodeon yang colorful dan sangat cerah ceria. Mostly permainan di Nickelodeon Land adalah permainan untuk anak-anak. But still, i love bright colors!

IMG_9373

Ada beberapa permainan yang bikin pusing juga di sana, which i hate the most. Bukan hanya di Blackpool, di mana pun theme park-nya, aku ngga pernah suka dengan permainan yang diputer-puter jungkir balik. It feels like a never ending torture. Biasanya permainan jenis itu durasinya akan lama and you never know when will it ends. I prefer fast rides, always.

Seusai puas main-main (well, ngga akan pernah puas sih sebetulnya), aku dan teman-teman nyebrang sedikit untuk melihat pantai. Jangan pernah membandingkan pantai di Indonesia dengan pantai di UK. They’re different in many ways. Tapi yang menarik adalah kami bisa melihat sunset di depan mata hari itu. Melihat tiap perubahan warna langit dari biru, ke jingga, ke abu-abu. It was a wonderful evening 🙂

IMG_9547

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

It Just Blooms

I don’t know where this came from, but several days ago my friend sent me a message “always keep an eye out for people who don’t clap when you succeed”. As weird as it can be, at that time I was being very positive. I replied, “a flower does not competing with the flower next to it. It just blooms”. I shouldn’t care about people who are not by my side when I achieve something. This kind of thing happens to show us who’s really matters in our life.

And my friend replied “but we’re not flowers. We’re human.”

Fair enough.

Those kind of people (who don’t clap when we succeed) do exist. However, don’t let them destroy you. Don’t even let them pop out in your mind and shake your faith and confidence. But still, treat them nicely. I believe all they need is a little bit of kindness in their life.

Here are some tips on how you can keep calm when facing those people.

 Inner peace

I am very inspired of this phrase ‘inner peace’. I first heard it from the movie Kung Fu Panda and I feel like it’s an awesome thing. The movie didn’t elaborate more about inner peace but it did show how inner peace can bring a very powerful energy to ourselves. A positive energy. It makes us calm and kind. There are many articles on the internet about how to find an inner peace. The most fundamental thing of inner peace is acceptance, or in Bahasa Indonesia I used to say ‘legowo’, ‘ikhlas’. My religion teaches me to do everything because of God and to believe firmly that everything will turn back to God. It’s easier said than done but it does help me to find my inner peace. When you have this inner peace, you just don’t care of your competitor. You’re not seeking for any compliment or praise from other people. As I said earlier, you just bloom.

Logic over ego

Human has a brain to think. At this moment, we really need to use it before our ego starts to control over. Sometimes people’s critics are essentially true. Maybe they just don’t say it in a right way which we can accept. I know enough that it’s hard to embrace critics. It feels a bit like they don’t value your effort. But life is harsh, in a way that it will help us grow. It their critics are true, say thank you and prove them that we can do better. If it’s not true, then back to rule number 1. Inner peace, you’re not doing something for them and they don’t matter.

Be around the support system

Who’s your support system? For me, it’s my family and best friends (although later in life you will know who your real best friends are). They are people who matters to us. They clap when we succeed and they support us when we fail. As we all are only humans, we need support. We’re strong but sometimes we need other people. So these are the people we look up to, in times of ease and difficulty.

Those are 3 tips to bloom, to grow in the world full of people with different roles in our life. Don’t hate them. Let them help you grow.

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Promise

Why don’t we all use this moment to be grateful for all our promises that we have fulfilled? Because a promise is a huge responsibility. In Islam, our promise is one of the things that will be asked in the hereafter. It’s obligatory to keep and fulfill a promise. Therefore, i believe that it makes sense that we have to be grateful when we are able to keep our promise (either to God, to ourselves, or to other people).

Because some people just can’t fulfill their promise. Like a best friend who forget a promise. Or like how a deal between supplier and manufacturer is abandoned. Like how parents can’t give what they promise to their kids. Like a lover who betrays the vow. Like leaders who can’t successfully deliver the promise they made to their people.

There are just too many promises unfulfilled.

And on the other hand, let’s also be grateful for people who keep their promises to us.

Thank you.

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Back to Uni Part 1

Ngga terasa sekarang aku udah 6 bulan di Manchester. Tandanya, hanya sisa 6 bulan lagi masa studiku di sini. Semester kedua akan berakhir dalam 2 bulan dan masa-masa kritis, alias disertasi akan dimulai. Having been through it all, kali ini aku mau sharing tentang persiapan kuliah di luar negeri. Sebetulnya ini adalah lanjutan post yang aku buat beberapa bulan yang lalu tentang the real deal of studying overseas. Untuk kamu yang udah baca dan akhirnya memutuskan untuk berkuliah di luar negeri, semoga post ini bisa membantu kamu dalam menyiapkan segala requirements-nya 🙂

Do the Homework: Browse the Internet

Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah: browse the internet untuk mencari kampus dan jurusan yang kamu minati. Ada ratusan jurusan berbeda yang ditawarkan oleh universitas-universitas di seluruh dunia. Master degree is a big deal, jadi jangan asal-asalan memilih. Pastikan kamu memang tertarik banget dengan jurusannya, supaya belajarnya pun lebih enjoy. Beberapa jurusan ngga mengharuskan mahasiswanya datang dari jurusan yang sama, contohnya jurusanku (Innovation Management and Entrepreneurship). Jadi kamu bisa lebih bebas mengeksplor berbagai bidang ilmu. Tapi, menurutku kamu juga harus consider kira-kira nantinya kamu bisa seberapa cepat catch up dengan materi yang diajarkan. Or else, you have to work harder than anyone else (and I’m not saying that this is a bad thing).

Biasanya di setiap website university, ada contact yang bisa dihubungi kalau kamu ingin bertanya lebih lanjut tentang suatu hal. Do not hesitate to contact them. Atau, kamu bisa berkunjung ke pameran pendidikan luar negeri yang diadakan di Indonesia untuk bertanya langsung ke representatifnya. Tips aku untuk kalian yang mau datang ke pameran pendidikan, cari tahu dulu kampus apa aja yang datang di sana and then do your homework: browse the internet. Kamu sebaiknya punya target stand university apa yang mau kamu datangi dan apa yang mau kamu tanyakan (which should be beyond the information that you can look up in the internet).

Persiapan Dokumen

Setelah menentukan target jurusan dan universitas (do have more than one, just in case), saatnya menyiapkan dokumen. Ada tiga hal umum yang pastinya akan kamu butuhkan: nilai IELTS, ijazah dan transkrip nilai, dan paspor. Di section berikutnya aku akan membahas lebih detail tentang IELTS. Untuk ijazah dan transkrip, ngga usah khawatir kalau nilai akademik kamu kurang bagus. Persyaratan untuk bisa mendapat unconditional offer ngga harus lulus dengan predikat cumlaude, bahkan dengan IPK di bawah 3.0 pun bisa apply dan punya kesempatan untuk diterima di universitas yang dituju. Tapi bukan berarti jadi bisa santai-santai dan ngga peduli dengan nilai sewaktu kuliah S1. Soalnya, untuk bisa mendaftar beasiswa (LPDP, misalnya) butuh IPK at least 3.0. Dan semakin tinggi IPK-nya, semakin bisa stand out application kita dibanding application orang lain. Jangan lupa yaa, transkrip dan ijazah harus ditranslate ke dalam bahasa Inggris.

Beberapa kampus ada yang akan meminta surat rekomendasi saat pendaftaran. Ada juga yang require calon mahasiswanya untuk membuat motivation letter. Tipsnya untuk kedua jenis dokumen ini adalah jujur. Well, this sounds too naive, tapi aku termasuk orang yang ngga tenang kalau menulis rekomendasi dan motivation letter dengan dibuat-buat dan lebay. I try to be true to myself and be realistic. Aku ngga menulis “I’m going to make Indonesia as the next Silicon Valley” karena aku ngga punya cita-cita itu, walaupun motivasi seperti itu tentunya akan dilihat sebagai motivasi yang besar. I wrote my dream to have a culinary business instead.

IELTS

Tes IELTS yang aku kerjakan di tahun 2014 lalu sepertinya agak berbeda dengan IELTS yang berlaku saat ini (setauku untuk keperluan visa, sekarang harus punya sertifikat IELTS UKVI). Aku ngga terlalu paham apa bedanya, tapi semoga yang aku tuliskan disini masih relevan dengan keadaan sekarang. Aku dulu mengikuti kelas IELTS preparation, soalnya aku ngga tau sama sekali soal-soal IELTS itu seperti apa. Menurutku, ikut prep atau ngga ikut prep itu sama aja dan masing-masing ada benefits dan drawbacks-nya.

Kalau ikut prep, aku merasa jadi lebih bisa disiplin karena ada tugas jadi dipaksa untuk latihan dan at least setiap minggu ada ilmu baru yang dipelajari. Selain itu, menurutku yang paling valuable adalah aku bisa mendapat feedback dari orang yang emang paham tentang IELTS (guruku). Dari feedback itu (terutama untuk writing dan speaking section, yang ngga ada kunci jawabannya), aku jadi lebih percaya diri dan tau di bagian mana aku masih perlu improvement.

Kamu pasti akan punya waktu yang lebih fleksibel kalau ngga ikut prep (selama 2 bulan aku menghabiskan sepanjang hari Sabtuku di tempat les). Dan pastinya ngga ada biaya yang harus dikeluarkan untuk ikut programnya.

Ketika udah tes IELTS dan mendapatkan sertifikat, kalau bisa segera daftar ke universitas. Sertifikat IELTS itu ada masa berlakunya, sayang kan kalau udah bayar tes mahal dan mendapat nilai yang bagus tapi tiba-tiba hangus karena expired sebelum terpakai..?

Education Agent

Setelah semua persiapan komplit, saatnya mendaftar ke universitas tujuan. Proses pendaftaran bisa dilakukan sendiri atau melalui agent. Fyi, agent ini free of charge dan akan membantu proses pendaftaran sekolah sampai aplikasi visa. Ada cukup banyak education agent di Indonesia dan yang aku cukup familiar adaha SUN dan IDP. Ngga semua university bekerja sama dengan salah satu atau semua agen, jadi kalau kamu tertarik untuk apply via agent, cari tahu dulu apakah agent itu memiliki partnership dengan universitas tujuan kamu.

Aku pernah apply sendiri dan via agent. Menurutku ngga beda jauh experience-nya. Tapi untuk masalah pengurusan visa, assistance dari agent itu sangat membantu. Soalnya, pengurusan visa (terutama UK) cukup kompleks dan strict.

Finansial

Ngomong-ngomong masalah visa, itu terkait banget dengan masalah finansial. Kalau kamu berencana untuk self-funding, kamu harus aware bahwa jumlah uang yang akan digunakan untuk biaya sekolah dan living cost selama di luar negeri itu harus mengendap di tabungan (boleh tabungan kamu atau tabungan orangtua) selama beberapa waktu. Pelajari betul-betul persyaratan visa dari negara tujuanmu. Be aware of the fluctuative exchange rate, too.

Kalau kamu adalah pencari beasiswa, worry not! Karena sekarang ada LPDP (well, jaman sekarang siapa sih yang ngga tau LPDP?) dan ada juga pilihan beasiswa dari government negara yang mau kamu tuju. Chevening untuk UK dan Australian Awards untuk Australia, misalnya. Seek for information, terkadang university juga punya program beasiswa atau bursary (potongan biaya tuition fee) untuk mahasiswanya. Try all chances.

Okay guys, itu adalah persiapan yang harus kamu planning sebelum berangkat kuliah di luar negeri. I still have some more to discuss, so wait for my next post 🙂 Thanks for reading!

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

DapurFlat9A : Capcay

As promised, dalam minggu ini aku akan publish resep pertamaku dan inilah dia post yang akan berisi resep pertama dari masakan-masakan yang aku buat selama tinggal di Manchester as a student. Semua resepnya dijamin praktis (aku selalu mencoba meminimalisir waktuku di dapur dengan cara membuat satu dish yang langsung komplit ada lauk dan sayurnya tanpa harus dimasak terpisah) dan gampang.

Anyway, aku mau cerita sedikit kenapa judulnya adalah DapurFlat9A. Well, it should be obvious though. Aku tinggal di flat 9, di kamar A. Dari flat itulah semua resep ini berasal. Beberapa di antara menunya udah pernah aku buat di Indonesia, tapi akan banyak menu hasil kreativitas ala mahasiswa rantau. Alhamdulillah rasanya sih selalu enak 😀

I won’t talk much. Here’s the first recipe!

capcay recipe

Aku biasa makan capcay dengan nasi dan prawn crackers, tapi aku pernah juga makan dengan bihun atau mie dan ternyata cocok juga. Menurutku, capcay itu makanan yang penuh gizi dan bikin kenyang lebih lama (mungkin karena sayurnya banyak dan beragam).

Selain udang dan tofu, bisa juga menggunakan bakso, sosis, atau ayam. Sayurannya pun bisa ditambah jagung dan tomat. Mix them as you wish, pokoknya. Lama memasaknya kira-kira satu jam, karena butuh waktu yang cukup lama supaya sayurannya empuk (aku prefer sayuran yang betul-betul empuk dibanding yang masih crunchy).

That’s all. I hope you find it easy dan selamat mencoba!

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

New Content is Coming!

I’m so excited! 😀

Sekarang aku sedang mempersiapkan content terbaru di blog ini, it was a serendipity waktu tiba-tiba ide ini muncul. Intinya aku mau mengeksploitasi dua hobiku, yaitu masak dan desain grafis. I’m definitely not an expert in both, but i’m so passionate about it. Konten ini sebetulnya akan jadi satu hal yang akan keep me busy dan jadi escape plan-ku ketika jenuh ngerjain tugas dan disertasi. Semoga bisa bermanfaat untuk yang membacanya juga.

So, what is it about?

Basically, aku membuat galeri resep-resep masakan yang aku buat selama aku di Manchester. Kenapa harus selama di Manchester? Karena menunya praktis dan gampang untuk dipraktekin oleh siapa aja.

I will definitely try to post at least twice a month, depend on how much workload i have in the particular month. Resep pertama akan aku publish dalam minggu ini.

Nantikan segera yaaa

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

Change

About last week my Facebook timeline was flooded with articles about the statement of Nokia’s CEO when the company is being acquired by Microsoft. He said that the company did not do anything wrong but somehow they lost.
There are some lessons that people tried to infer from the speech. 
I look at it in a quite different way, not related to business nor competition. In fact, the way i see it is quite related to Adele’s song: when we were young.
The idea is that sometimes we don’t do anything wrong. We’re just being who we are. But then our life becomes so different we starts to feel like a stranger in our life.
The friends whom you used to talk to for hours on the phone, now you seem to have no idea what to talk to them.

The jokes you used to share with other people, now it’s not funny anymore.

The chemistry you have with someone, suddenly gone.

The people who always got your back, now you can barely see them.

And the list goes on and on
And on.
We don’t do anything wrong. Life just move in a different pace or even to a different direction. We grow and things change. People grow and they change too. 
And then everything changes.

  
We deserve a slap on the face. Take a deep breath and accept the situation. We need to keep the ball rolling.
❤️ Atiqah Zulfa Nadia

Presentation Tips

Skill presentasi adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki semua orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), presentasi memiliki empat pengertian yaitu 1 pemberian (tentang hadiah); 2 pengucapan pidato (pada penerimaan suatu jabatan); 3 perkenalan (tentang seseorang kepada seseorang, biasanya kedudukannya lebih tinggi); 4 penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang. Tips presentasi yang akan aku berikan di sini adalah presentasi dalam arti penyajian, terutama penyajian suatu materi di depan orang banyak which is akan sering dilakukan di masa sekolah, kuliah, dan kerja.

Tips ini aku dapat dari mentorku waktu internship di Thailand, beberapa hari sebelum aku maju untuk presentasi hasil magangku di sana. It’s a brief and fairly straightforward tips. Saat menyampaikan suatu materi (presentasi) selalu ingat urutan ini: tell them (your audiences) what you’re going to tell them, tell them, tell them what you told them. Tips ini akan sangat memengaruhi struktur presentasi kita. Setelah membuka dengan sapaan yang hangat dan bersemangat plus memperkenalkan diri (kalau audience-nya belum kenal dengan kita), sampaikan secara singkat konten atau agenda presentasi yang akan di-deliver. This means, slide yang berisi list konten presentasi jangan sampai terlewat. It really helps us to create the slides as well, ensuring that we stick to that content list and never go out of the scope.

Step kedua adalah tell them. Di bagian ini saatnya go deep in detail untuk setiap poin di konten presentasi. This is basically the main show. Seringkali orang-orang memasukkan begitu banyak hal di bagian ini, which sometimes unnecessary. Be detail and concise, jangan bertele-tele. Too much words di slide juga bukan hal yang bagus karena akan mendistraksi audience dari mendengarkan menjadi membaca. Put some points only on the slides and then it’s our job to tell the story.

969674_4361865985121_600547262_n

Sebagai penutup, wrap up the presentation dengan merangkum hal-hal yang udah kita sampaikan. It seems that we say the same thing for 3 times, but it’s a good thing. Konon, secara psikologis itu akan membuat audience merasa convinced dengan apa yang kita sampaikan dan menurutku pribadi itu akan membuat audience yang sempat terdistraksi di tengah presentasi jadi ngga ketinggalan overall content dari presentasi kita.

Simple things, aren’t they? Semoga bisa dipraktekkan segera dan bermanfaat 🙂 Good luck!

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia