It’s been a while, isn’t it? Been busy traveling with my parents although I actually wrote some stuffs on my phone to be posted here. Tapi belum kesempetan ditulis rapi untuk di-post aja. Today I spare a bit of my Sunday to write, just because. I hope it’s not too late 😀
Beberapa orang mengira aku spend Idul Fitri tahun ini di Maroko, while sebetulnya di hari lebaran itu aku lagi di perjalanan yang cukup panjang dari Manchester ke Maroko. Jadi sebetulnya aku cuma setengah hari aja merayakan Idul Fitri di sana dan ngga sempet merasakan ambience eid festive-nya. Bare with me, I hope the story is going to be as you all expected..
Sehari sebelum lebaran, sore-sore aku berangkat ke airport untuk terbang ke Madrid. Flight-ku itu Manchester-Madrid kemudian dilanjutkan dengan Madrid-Casablanca. Aku transit di Madrid 12 jam (yeah, true). Pesawatku landed di Madrid sekitar jam 10 malam. Bandara di Madrid, which is Barajas airport, lumayan nyaman untuk stay overnight. Bangkunya keras dan dingin sih untuk tidur, tapi kalau udah ngantuk ya bisa-bisa aja tidur di sana. Aku sempet tidur walaupun kebangun beberapa kali untuk benerin posisi. Wifi-nya unlimited dan tersedia beberapa spot electricity socket untuk ngecharge handphone dan laptop. Satu hal yang agak kurang sih stall makanannya ngga seberapa banyak. I ate both my dinner and breakfast at Starbucks di saat orang-orang nyicip sepiring opor atau makanan identik lebaran lainnya.
I arrived at Casablanca sekitar jam 11 dan ketemuan dengan orangtuaku di airport. Sekitar jam 2 atau 3 gitu baru akhirnya aku keluar gedung dan terpapar udara meditarian yang hari itu panas tapi cukup berangin. Jadi bisa disimpulkan, aku ngga ikutan solat ied dan ramah tamah ala hari raya seperti biasanya. One thing is quite salient in the street of Casablanca. Rame banget. Kayaknya semua orang keluar rumah. Persis kayak Ancol kalau lagi lebaran, apalagi di alun-alunnya.
Everyone seemed to be going outside the house. Kinda familiar, isn’t it?
That’s basically it, tho. I don’t have any special eid moment in Morocco, nor in Madrid.
But, I’d like to have a say about this year’s Ramadhan. Bulan puasa di tahun ini spesial banget, Alhamdulillah. Pertama kalinya sebulan full ada di negara lain dan harus puasa selama 19 jam. And the highlight was jualan kue lebaran (akhirnya terealisasi!). Di bulan Ramadhan kemarin aku ngerasain secara langsung ke-Mahabesar-an Allah. I must say puasanya a bit tough dan melelahkan dan kadang terasa sepi. Tapi di sisi lain puasanya ngga bikin laper yang sampai gimana banget, tetep bisa beraktivitas seperti biasa, dan jadi sering ketemu orang-orang (walaupun lo lagi, lo lagi). After all, di ujung bulan yang suci itu aku bersemangat untuk memulai semuanya kembali dari awal dengan lebih baik 🙂
I know it’s late, tapi aku mau mengucapkan mohon maaf lahir dan batin untuk semuanya! I hope you all did have a great eid.
♥ Atiqah Zulfa Nadia