Presentation Tips

Skill presentasi adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki semua orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), presentasi memiliki empat pengertian yaitu 1 pemberian (tentang hadiah); 2 pengucapan pidato (pada penerimaan suatu jabatan); 3 perkenalan (tentang seseorang kepada seseorang, biasanya kedudukannya lebih tinggi); 4 penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang. Tips presentasi yang akan aku berikan di sini adalah presentasi dalam arti penyajian, terutama penyajian suatu materi di depan orang banyak which is akan sering dilakukan di masa sekolah, kuliah, dan kerja.

Tips ini aku dapat dari mentorku waktu internship di Thailand, beberapa hari sebelum aku maju untuk presentasi hasil magangku di sana. It’s a brief and fairly straightforward tips. Saat menyampaikan suatu materi (presentasi) selalu ingat urutan ini: tell them (your audiences) what you’re going to tell them, tell them, tell them what you told them. Tips ini akan sangat memengaruhi struktur presentasi kita. Setelah membuka dengan sapaan yang hangat dan bersemangat plus memperkenalkan diri (kalau audience-nya belum kenal dengan kita), sampaikan secara singkat konten atau agenda presentasi yang akan di-deliver. This means, slide yang berisi list konten presentasi jangan sampai terlewat. It really helps us to create the slides as well, ensuring that we stick to that content list and never go out of the scope.

Step kedua adalah tell them. Di bagian ini saatnya go deep in detail untuk setiap poin di konten presentasi. This is basically the main show. Seringkali orang-orang memasukkan begitu banyak hal di bagian ini, which sometimes unnecessary. Be detail and concise, jangan bertele-tele. Too much words di slide juga bukan hal yang bagus karena akan mendistraksi audience dari mendengarkan menjadi membaca. Put some points only on the slides and then it’s our job to tell the story.

969674_4361865985121_600547262_n

Sebagai penutup, wrap up the presentation dengan merangkum hal-hal yang udah kita sampaikan. It seems that we say the same thing for 3 times, but it’s a good thing. Konon, secara psikologis itu akan membuat audience merasa convinced dengan apa yang kita sampaikan dan menurutku pribadi itu akan membuat audience yang sempat terdistraksi di tengah presentasi jadi ngga ketinggalan overall content dari presentasi kita.

Simple things, aren’t they? Semoga bisa dipraktekkan segera dan bermanfaat 🙂 Good luck!

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

The Big Boss Turns 60

Ketika aku sedang menjalani program internship di Thailand, kebetulan ada satu hari yang bertepatan dengan hari ulang tahun bos besar di sana. Stefaan de Vos namanya. Di Thailand, panggilan untuk orang yang lebih tua dan dihormati adalah ‘Khun’. Panggilan itu berlaku untuk perempuan dan laki-laki. Jadi orang-orang di kantor memanggil beliau dengan sapaan Khun Stefaan.

Setelah segenap karyawan menyanyikan lagu happy birthday, Khun Stefaan memulai speech-nya. Ada satu kalimat yang aku ingat dari speech beliau hari itu.

“I mind being 40. I mind being 50. I don’t mind anymore being 60 because i don’t have to proof anything anymore.”

Sebagai generasi Y yang sedang menuju masa-masa quarter life crisis, aku tau rasanya punya ekspektasi tinggi terhadap segala hal dalam hidup. Segala hal ingin dicapai, segala aktivitas mau ditekuni, dan harus membuktikan eksistensi diri pada dunia. Sky will be the limit. Hidup ini jadi seperti kompetisi yang terus menerus berjalan. Setelah satu hal tercapai, muncul impian lainnya yang harus ditaklukan.

Tapi mungkin itu hanya ego kita. Ego yang baik tentunya, karena membawa kita ke pencapaian-pencapaian baik dalam hidup ini. Pada akhirnya ego kita akan mengalah. Bukan hanya kondisi fisik yang melemah dan kesempatan yang sedikit demi sedikit hilang, tapi juga mungkin hati yang semakin bijak melihat hidup ini. Setelah terus berlari puluhan tahun, garis finish tau-tau ada di depan mata. Mungkin itu akan terjadi nanti di umur 60 tahun, atau 65, atau jauh lebih awal dari itu.

Mengingat masa ‘menikmati hidup’ itu akan datang suatu hari nanti, seharusnya hari ini aku dan kita semua bersyukur akan semangat berkompetisi yang kita miliki. Di umur 60 nanti, bukankah kita semua mau menengok ke belakang dengan perasaan puas? Bahwa kita telah menjalani hidup dengan sebaik-baiknya tanpa penyesalan. We all need to do our best, take chances, go out from the comfort zone, push ourselves to the limit, follow our passion, do things that excite us, and make a decision about what we want to do in life.

Khun Stefaan berasal dari Belgia dan beliau adalah sosok yang menyenangkan. He’s really thoughtful and open-minded. Pertanyaan pertama yang beliau tanyakan ke aku saat kami lunch bareng adalah “how’s the economy going in Indonesia?” yang membuatku terbengong sejenak karena saat itu aku hanya tau sedikit tentang keadaan ekonomi di Indonesia. I like him a lot, di mataku beliau adalah pemimpin yang bisa engage dengan baik dengan seluruh pegawainya, sampai ke level intern seperti aku. I wish him a wonderful life ahead… 🙂

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia

The Intern

I was a lucky girl indeed for having the chance to worked as an intern in Bayer Material Science Thailand. I was both excited and nervous at the same time. That was my first time to be apart for so long from my family. However, i didn’t have to live on my own because Putri, my best friend was also coming. We spent the whole 7 weeks together in Rayong, the city where my office (well, factory, to be exact) is located.

1016041_10200550223892693_660766911_n

I never thought that Rayong is so far from Bangkok, the capital city of Thailand, the heaven for girls because lots of cheap fashion items are sold there. I was a bit sad, at first, because i already imagined myself exploring all the shopping center in Bangkok. Definitely the trip really was meant for working, not shopping! The great thing was that my accommodation is so homey, modern, and luxurious.

My first and second working day were a bit like a lecture. I was taught about the whole activities in the factory: the product, the process, the safety, etc. I remember i was totally lost when a guy tried to explain a particular chemical process to me. But thankfully, i was put in Business Process Improvement department. So, no chemical process at all. My boss was really nice and my teammates were just awesome!

I got my own desk and my own laptop. I was totally excited about that. It seemed so professional. During my internship period, i was asked to do several projects and i also had to do a final presentation before returning home. Mainly, my project was about inventory management. I had to review and propose a solution for the problem that occurred in the factory. Turned out, not all problems can be solved according to the theory that we learned in the university. The reality is not that easy, many factors have to be taken into account and there are many limitations, too. That’s the most valuable thing that i learned from my internship that made me see things differently.

So, to all university students out there: enrich yourself with an internship experience. Only studying won’t take you anywhere, this is really the step one must take before entering a professional world (having a job). Internship is just so wonderful.

 

♥ Atiqah Zulfa Nadia