Berhubung aku anaknya lemah banget di pelajaran sejarah dan geografi, sebelum sampai di UK, aku ngga tau apa-apa tentang negara Wales. It is obviously not as popular as England. Tapi scenery-nya indah banget! Bahkan beberapa tempat di sana termasuk dalam UNESCO world heritage sites. If you fancy to go traveling in a not so urban area and would like to enjoy the nature, North Wales is definitely a place that you must visit.
Isle of Anglesey
Menginjakkan kaki di negara Wales yang terletak di luar daratan England adalah salah satu tujuanku di liburan ini. Untuk menuju ke Isle of Anglesey, kita harus melewati jembatan yang menyebrangi lautan. Salah satu iconic structure di pulau ini adalah Menai Suspension Bridge yang bisa dilalui dengan mobil ataupun jalan kaki. I did not have any guts to cross the bridge by my own feet, ngeri juga karena setiap dilewati mobil, jembatannya akan sedikit goyang. Jembatan ini, waktu baru selesai dibangun, adalah suspension bridge terbesar di dunia. No wonder this bridge is so famous. By the way, aku ngga bisa jelasin apa itu suspension bridge hehehe, kalau penasaran boleh googling sendiri ya 😀

Yang paling menarik dari Isle of Anglesey adalah sebuah desa yang namanya panjang banget. The longest in Europe! Apart from the unique name, desa ini sebenernya seperti desa lainnya. Isle of Anglesey juga punya sebuah castle bernama Beaumaris Castle di pinggir laut. Di perjalanan menuju kastil, aku dan teman-teman melewati pusat perbelanjaan. By pusat perbelanjaan, i mean a street full of shops and restaurants. Aku suka banget model pusat perbelanjaan yang kayak gini, keluar-masuk toko-toko kecil di pinggir jalan (maklum anaknya terlalu banyak exposure dengan mall fancy berlantai tinggi di Jakarta).
Satu pelajaran dari perjalanan ke North Wales adalah: berburu sunset di waktu spring (yang rasanya masih kayak winter banget) adalah ide yang kurang baik. Pergi ke pantai di UK ngga sama kayak pergi ke Bali atau pantai-pantai di negara tropis. Pakaian harus lengkap dan kalau bisa yang windbreaker karena angin kencang khas pantai yang berhembus itu dingin. Ngga bisa pakai sandal juga ke pantainya. Aku dan teman-teman sampai di pantai kira-kira jam 5 sore, sedangkan sunset baru terjadi sekitar jam 7. Hampir beku karena kedinginan, kami pun memutuskan untuk menghangatkan diri di mobil dan say bye to sunset in Llandwyn Beach.
Snowdonia
Dari segala tempat yang ada di Wales, sepertinya Snowdonia adalah salah satu yang paling terkenal. Snowdonia itu adalah national park yang alamnya juara banget. Aku yang bukan pencinta alam aja terpukau. Pagi-pagi aku terbangun dan menyadari kalau semalam turun salju. It was so cold, tapi udaranya enak. Such a fresh air, berbeda dengan Manchester (and do not ever compare it to Jakarta). Buatku, Tuhan bener-bener menunjukkan kebesaranNya di Snowdonia. The scenery is totally amusing, even your most sophisticated camera won’t ever capture it the same way as when you see it bare eyes.
Duh. Jatuh cinta.
Trekking to the summit could have been nice if we’re prepared. Sayangnya, most of us adalah anak-anak lenjeh yang ngga punya pengalaman trekking sama sekali which means kami ngga punya equipment-nya juga. Akhirnya, kami naik kereta menuju ke 3/4 summit gunung Snowdonia. Fare keretanya £23 return dan kita diberi waktu 30 menit untuk jalan-jalan di sekitar pemberhentian kereta di puncak. I know it sounds a bit expensive, tapi itu worth it untuk semua keindahan yang bisa disaksikan di sepanjang perjalanan.
Waktu sampai di 3/4 summit, hujan es turun disertai dengan angin kencang. Ketika foto-foto pun mukanya meringis semua karena menahan sakit ditampar-tampar oleh kerikil es. Aku yang niatnya mau jalan-jalan jadi cuma bisa foto-foto sebentar lalu menghangatkan diri di dalam kereta. Angin yang kencang juga bikin pergerakan melambat. I was scared of falling down atau kebawa angin. Tangan dan kaki pun rasanya numb sepulang dari puncak. A perfect time for hot chocolate 😀
Aku dan teman-teman kemudian menghabiskan hari dengan menyusuri jalanan yang memutari taman nasional Snowdonia. To be honest, sebenernya kita lebih ke arah nyasar dan ngga sengaja menyusuri jalanan ini. Niatnya mau mengunjungi sebuah danau kece yang sampai detik ini kita ngga tau dimana letaknya. But, not all who wander are lost. Bahkan ternyata di jalanan yang tak terduga, kita jadi menemukan sesuatu yang indah. Serendipity, maybe? Or simply ketika segala sesuatu berjalan melenceng dari rencana yang kita buat, itu adalah cara Tuhan menunjukkan sesuatu yang lebih baik untuk kita.
A bit of information, di kawasan Snowdonia, agak susah cari restoran yang proper (by proper I mean semacam fast food atau chinese restaurant). Jadi kami harus ke kota lain untuk makan siang. Ngga jauh sih, paling hanya 20 menit perjalanan. So, consider this or pack your own lunch.
Portmeirion
Tempat ini adalah alasan utamaku main ke North Wales! I’m in love with pretty colors. Desa penuh warna ini sengaja di-design seperti desa-desa di Itali dan pernah digunakan untuk shooting tv series The Prisoner (ini kayaknya jadul banget sih, aku pun ngga pernah denger hehe). Harga entry-nya adalah £11 untuk students dan bisa sepuasnya main di sana. Snap here, snap there. Pokoknya kerjaannya foto-foto aja di sana cause it’s so pretty! Ada penginapan dan restoran juga di kawasan ini, in case you plan to stay here for a while.
Once again, jatuh cinta.
Great Orme
Kayak belum cukup mataku melihat warna-warna segar di Portmeirion, tempat selanjutnya yang aku dan teman-teman kunjungi adalah Great Orme. Sebuah bukit di pinggir daratan. Kalau berada di puncaknya, aku bisa melihat laut lepas. Perpaduan warna hijau rerumputan bukit dan birunya laut dan langit di batas horizon bener-bener seger banget. Lelahnya menatap jurnal dan laptop langsung hilang. Seperti biasa, kalau ada di dataran tinggi, anginnya kenceng dan dingin. But that did not stop me from posing an taking a lot of pictures (for sure).
Llandudno Pier
Beach again, kali ini di pagi hari. Mataharinya hangat dan banyak orang akhirnya keluar rumah untuk menikmati kehangatan. They definitely don’t take the sun for granted. Aku berjalan menyusuri pier (bahasa Indo-nya pier tuh apa ya?) sendirian sambil melihat orang-orang berjalan bersama anjingnya atau bersama keluarganya. Such a lovely sight. Terutama banyak pasangan lansia yang super sweet.
Di sepanjang pier banyak toko-toko yang menjual makanan, minuman, souvenir, dan lain-lain. Pokoknya semacam pasar deh. Aku membeli donat kemudian duduk di salah satu bangku di ujung pier sambil menikmati birunya laut yang mengkristal karena terkena cahaya matahari. It was so relaxing. Indeed, liburan itu perlu banget. Apalagi untuk orang-orang yang kesehariannya punya ritme hidup yang cepat.
Aku dan teman-teman lumayan lama bermain di sekitar Llandudno pier. Menikmati udara segar dan pemandangan indah. Anyway, di sana banyak burung dari berbagai spesies. They are beautiful dan seru banget melihat mereka terbang bergerumul.
Smallest House in Great Britain
This is the last place that i’m going to share in this post. Waktu pertama lihat informasi tentang tempat ini, aku langsung penasaran kayak apa isinya. Setelah masuk dengan membayar £1, ternyata rumahnya fine kok. It’s a real house for a real human being. Tapi ukurannya kecil, ngga sesempit yang aku bayangkan dan untuk janga waktu yang sebentar ngga bikin sesak nafas juga. In fact, I think it must be very comfortable to live there. Sederhana, hangat, walaupun pastinya sepi karena cuma muat untuk satu orang hehehe.
Aku yakin sih ada banyak tempat menarik lainnya di North Wales yang belum sempat aku kunjungi. But I hope this much is enough to inspire your trip to North Wales. If you’re about to travel to UK, i know London is fancy and is a must, but do visit North Wales too. You’re going to find a lot of gems here. Enjoy 😀
♥ Atiqah Zulfa Nadia